“For the Sake of Sita” – Komik Pendek, Cinta Tragis, dan Tradisi Kumari yang Bikin Mince Mewek Berhari-hari
![]() |
“For the Sake of Sita” – Komik Pendek, Cinta Tragis, dan Tradisi Kumari yang Bikin Mince Mewek Berhari-hari |
Hallo gaes! Mince balik lagi dan kali ini bawa racun literasi berbahaya. Tapi sumpah ya, ini racun yang beda dari biasanya. Bukan tentang oppa-oppa atau cewek tsundere, tapi soal cinta yang pahit manis di tengah budaya yang mistis dan keras. Judulnya: “For the Sake of Sita”.
Dan jujur aja, ini komik bukan buat kamu yang cari hiburan receh. Ini buat kamu yang siap nangis sambil merenungi hidup 🥲
📖 Tentang Komik “For the Sake of Sita” by Haga
Judul: For the Sake of Sita
Penulis & Ilustrator: Haga
Genre: Drama, Romance, Budaya, Tragedi
Jumlah Episode: 12 episode (tapi rasanya kayak nelen novel 300 halaman)
Platform: Baca di sini
Target Pembaca: Pecinta drama emosional, budaya Asia, dan kisah cinta yang nggak biasa
Blurb
Seorang murid sekolah kedokteran yang berkunjung ke Nepal, jatuh cinta dengan sang dewi yang jatuh dari surga. la lalu berjuang keras melawan takdir untuk menyelamatkan kekasihnya tercinta.
🧡 Sinopsis
Seorang mahasiswa kedokteran dari luar negeri sedang menjalani praktik ke Nepal. Tapi hidup kadang suka ngeselin—belum juga seminggu di sana, dia malah jatuh cinta. Bukan sama sesama mahasiswa, tapi sama perempuan misterius yang ternyata adalah mantan Kumari, dewi hidup dari tradisi kuno Nepal.
Sita, namanya. Cantik, pendiam, dan menyimpan banyak rahasia. Sebagai mantan Kumari, dia pernah dipuja, dihormati, bahkan dianggap suci. Tapi begitu dia menstruasi, semuanya lenyap. Dia dibuang, dicap najis, dan harus menjalani hidup dari nol—tanpa arah, tanpa keluarga, tanpa masa depan.
Cowok ini datang, bukan sebagai penyelamat, tapi sebagai satu-satunya orang yang melihat Sita sebagai manusia. Bukan dewi, bukan “bekas sesuatu”, tapi perempuan yang layak dicintai.
Tapi jangan senyum dulu. Ini bukan kisah cinta yang berakhir manis. Ini tentang takdir yang keras kepala, cinta yang tak sempat bersemi, dan luka yang belum sempat sembuh.
Ulasan Mince
"For the Sake of Sita" adalah komik yang terlalu pendek untuk ceritanya yang terlalu dalam.
Mince jujur ya, pas baca prolog aja udah berair tuh mata. Dan bukan cuma karena kisah cinta yang sedih, tapi karena kenyataan pahit yang dibawa cerita ini. Gimana nggak, komik ini menggambarkan sebuah tradisi nyata di Nepal—tradisi Kumari—yang di satu sisi terlihat sakral, tapi di sisi lain sangat kejam bagi anak perempuan yang jadi “korbannya”.
Bayangin deh, anak kecil yang belum ngerti dunia udah dikurung, dilatih jadi ‘suci’, dijauhkan dari kehidupan normal, terus... diusir saat tubuhnya mulai tumbuh.
Sita sebagai tokoh utama tuh kayak simbol dari banyak perempuan yang jadi korban tradisi dan sistem sosial yang gak adil. Dan cowoknya? Aduh, tipe green flag yang udah hampir punah. Dia gak peduli siapa Sita dulu, dia cuma pengen ada di sampingnya sekarang.
Cerita mereka tuh sederhana, tapi menyakitkan. Dialognya gak lebay, visualnya kalem, tapi feel-nya… nusuk di ulu hati. Nggak ada karakter yang sempurna, semua punya luka, semua punya alasan. Dan justru itu yang bikin kisah ini manusiawi banget.
📌 Pelajaran Hidup dari Komik Ini ala Mince
1. Cinta yang Tulus Itu Gak Peduli Masa Lalu
Tokoh cowoknya ngajarin kita bahwa mencintai bukan soal siapa dia dulu, tapi siapa dia sekarang. Mau dia mantan dewi, mantan napi, atau mantan apapun, kalau hatinya tulus, ya cinta aja.
2. Tradisi Tanpa Hati Itu Kejam
Kumari kelihatannya suci dan mulia. Tapi pas anak itu udah gak ‘layak’ jadi dewi, dia langsung dibuang. Gak dikasih bekal hidup, gak diajarin bersosialisasi. Serem banget, asli.
3. Anak Kecil Butuh Perlindungan, Bukan Beban
Anak-anak itu bukan alat buat spiritualitas orang dewasa. Mereka manusia. Mereka harus dilindungi, bukan dijadikan simbol lalu dibuang.
4. Healing Gak Selalu Berarti “Sembuh”
Sita gak pernah benar-benar ‘healed’. Tapi kehadiran seseorang yang nerima dia apa adanya itu udah cukup buat bikin dia punya alasan buat hidup.
✨ Kutipan Favorit Mince dari Komik Ini
“I was once a goddess, and now… I am nothing.”
Kalimat ini bikin mince diem lima menit sambil mikir: beneran, kita kadang dihargai cuma pas berguna aja.
“You don’t need to be saved. I just want to stay beside you.”
Cowok kayak gini tuh harusnya dikloning dan dibagikan gratis.
“Tradition shaped me into perfection, but perfection left me hollow.”
Ini bukan cuma kata-kata. Ini teriakan dari ribuan perempuan yang suaranya gak pernah didengar.
Sedikit Humor, Biar Gak Over Drama
Kalau kamu gak nangis pas baca komik ini, mince serius, kamu tuh calon superhero anti air mata.
Ending-nya? Bukan “bahagia selamanya” tapi lebih ke “damai dalam luka”.
Jangan baca ini pas PMS. Fix meledak emosinya.
Mince baca dua kali, dua kali juga bengkak. Tapi kok tetep dibaca? Karena ini bukan sekadar komik, ini pengalaman batin.
Siap nangis bareng mince? Siapin tisu, minuman hangat, dan mental baja.
Komik ini cuma 12 episode, tapi efeknya bisa 12 hari nggak move on. Kalau kamu udah ngerasa kuat, silakan klik link berikut: baca di sini
👉 Baca "For the Sake of Sita" Sekarang
Tapi ingat ya, ini komik buat kamu yang berani ngebuka hati dan menerima luka. Bukan buat yang cari cinta yang lucu-lucuan.
🔖 Penutup dari Mince
Buat mince, "For the Sake of Sita" adalah definisi komik pendek yang dalam banget. Ini bukan soal cinta biasa, ini soal trauma, pengorbanan, dan keberanian mencintai tanpa syarat.
Kalau kamu suka kisah cinta yang beda, yang nyentuh budaya, yang ngasih insight baru... wajib banget baca ini.
Dan kalau kamu punya rekomendasi komik lain yang sedih-sedih tapi meaningful kayak gini, spill ke mince dong! Kita bikin #TearsClub bareng 🤧✨
Kalau suka gaya ulasan khas Mince ini, tinggal bilang aja ya! Mince siap bikin ulasan komik lain yang bisa bikin kamu mikir, baper, dan bawa tisu 🥹💌
Komentar
Posting Komentar